Misdinar Vianney

Rabu, 17 Oktober 2012

BERLUTUT - KE ARAH ALTAR ATAU TABERNAKEL ?

Apakah sudah di ketahui pada saat masuk ke gereja dan sebelum duduk, kita berlutut. Kemana arahnya, apakah ke Altar atau Tabelnakel??

Oke sekarang kita simak PENCERAHAN dari Pastor Liberius Sihombing

Bagaimana pun kita mesti tahu apa yg menjadi central (pusat) dari sebuah bangunan gereja. Yang menjadi pusat dalam gereja adalah Altar (bukan tabernakel). Dalam gereja bisa tdk ada tabernakal tetapi mesti ada Altar. Itu mesti dipahami. Maka  menurut paham liturgi, kita memberi hormat entah berlutut entah membungkuk di dalam gereja bukan terutama karena ada tabernakel yang adalah tempat penyimpanan hosti kudus. Tetapi karena adanya Altar tempat dimana Yesus Kristus hadir secara riil. Jadi bukan berarti kalau tidak ada tabernakel, maka cara penghormatan kita di dalam gereja mnjadi berkurang. Di banyak tempat (stasi) tdk tersedia tabernakel, jd bukan berarti kita tidak perlu berlutut di sana. Memperlakukan gereja mesti sama entah tanpa tabernakel atau dengan tabernakel. Pernah sy agak tersinggung melihat umat menghias gereja (kebetulan tdk ada tabernakel) untuk memasang hiasan natal di plafon mereka menggeser altar dan menginjaknya. Mereka memperlakukan altar seperti meja biasa dan dipakai jdi pijakan pengganti tangga. Bukankah altar itu 'piring' kita yg dari dalamnya kita langsung menerima Kristus? Maka untuk saya altar itu menjadi lebih tinggi dari tabernakel.

Singkatnya kita berlutut ataupun membungkuk ke arah altar karena di sana lah Yesus hadir secara nyata dalam perayaan Ekaristi.

Semoga bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar